-
Lip Reduction, Cara Menipiskan Bibir Permanen
Standar kecantikan dan penampilan setiap orang berbeda-beda. Sebagian orang merasa memiliki bibir tebal membuat dirinya semakin seksi dan berani, sementara sebagian lainnya justru menginginkan bibir tipis karena rasa tak percaya diri dengan bibir yang terlalu bervolume.
Berbagai cara menipiskan bibir dilakukan agar mendapatkan hasil yang sesuai harapan. Bagi Anda yang memiliki keinginan kuat dan memiliki cukup biaya untuk melakukannya, lip reduction menjadi cara singkat dan permanen untuk menipiskan bibir. Tidak dipungkiri, cara ini juga memiliki risiko tinggi dan harus ditangani di bawah pengawasan dokter ahli.
Bagaimana cara lip reduction bekerja?
Secara umum, prinsip dari lip reduction yaitu mengurangi jaringan kulit yang berada di atas atau di bawah bibir, bahkan mungkin di keduanya. Hal ini tergantung pada kondisi bibir seseorang sampai didapatkan hasil akhir yang harmonis dan proporsional.
Sebelum prosedur operasi dimulai, dokter melakukan bius lokal atau keseluruhan. Jaringan lemak dan kulit akan diambil melalui sayatan di bagian dalam bibir agar meminimalisir terjadinya bekas luka yang terlihat. Apabila pengambilan jaringan telah sesuai seperti yang diinginkan, bibir akan dijahit kembali.
Selama penyembuhan, dokter menganjurkan untuk memberikan perawatan es batu yang dikompres ke area bibir secara hati-hati. Selain itu, pemberian obat anti nyeri seperti ibuprofen juga disarankan.
Kemungkinan penyembuhan total membutuhkan waktu selama 1-2 minggu. Jika lebih dari 2 minggu, sebaiknya Anda kembali datang ke dokter untuk memastikan bahwa kondisi Anda baik-baik saja atau membutuhkan perawatan tambahan.
Siapa yang tidak boleh melakukan?
Hasil lip reduction mungkin tidak akan optimal apabila seseorang pernah melakukan suntikan silikon atau filler untuk menebalkan bibir. Anda sebaiknya memikirkan baik-baik risiko sebelum melakukan perawatan atau operasi penebalan atau penipisan bibir.
Lip reduction juga tidak memungkinan dilakukan pada bibir yang mengalami inflamasi akut seperti pada sindrom melkersson-rosenthal. Sindrom ini disebabkan karena gangguan neurologis yang menyebabkan wajah membengkak dalam jangka waktu yang lama dan berulang-ulang, termasuk bagian bibir.
Penderita autoimun dengan gejala luka-luka di mulut atau penyakit inflamasi lain sejenisnya tidak disarankan melakukan lip reduction. Luka-luka tersebut mirip dengan sariawan. Tak hanya autoimun, luka-luka sejenis juga bisa mengindikasikan seseorang terkena kanker mulut. Untuk itu penting dilakukan screening secara menyeluruh mengenai kondisi tubuh sebelum dilakukan lip reduction.
Efek samping
Efek samping akan semakin sedikit apabila prosedur dilakukan secara benar dan di bawah pengawasan ahli. Beberapa efek samping yang harus Anda diketahui diantaranya, kemungkinan infeksi, luka membekas, kemerahan, nyeri, bengkak, pendarahan, atau reaksi alergi akibat obat bius. Tidak semua efek tersebut terjadi pada setiap orang, tergantung pada kondisi masing-masing individu.
Bagaimanapun juga, bibir merupakan bagian sensitif di tubuh kita. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan baik-baik efek samping yang akan terjadi.
Cara lain yang lebih aman
Tindakan lip reduction memiliki risiko yang cukup tinggi dan harga yang relatif mahal. Akan tetapi Anda tidak perlu khawatir berlebihan, sebab terdapat cara menipiskan bibir lainnya yang lebih aman dan terjangkau, seperti:
- Menggunakan makeup yang tepat, seperti pemilihan lipstick yang natural dan cenderung gelap, concealer bibir, teknik ombre, dan sebagainya
- Mengangkat sel-sel kulit mati dengan lemon atau scrub sehingga warna bibir lebih cerah dan bibir terasa ringan
- Mencukur rambut di sekitar bibir menggunakan perawatan laser
- Merawat luka di bibir, sehingga bengkak yang memberikan kesan bibir besar dapat berkurang.
Tags : kulit dan kecantikan, perawatan bibir
-
Commentaires