-
Par catatan le 22 Septembre 2020 à 06:32
Jika Anda pernah mengetahui, bahwa pada abad 14 pernah terjadi pandemi Black Death yang dikenal sebagai salah satu pandemi mematikan sepanjang sejarah manusia, kabar buruknya infeksi penyebab pandemi ini kembali muncul di Tiongkok pada Juli 2020 lalu.
Setidaknya tercatat sekitar 75-200 korban jiwa selama empat tahun akibat pandemi ini. Mungkin Anda akan membandingkannya dengan pandemi COVID-19, tentu jumlah korban Black Death berkali lipat lebih banyak.
Mengingat bahwa pandemi ini terjadi ketiak abad 14, dunia medis memastikan bahwa persiapan dan pengobatan untuk menangani Black Death telah jauh lebih maju dan lebih siap. Sebagai contoh, para ahli telah mengembangkan antibiotik yang diyakini mampu untuk menangkal bakteri Yersinia pestis, penyebab bubonic plague.
Bubonic plague dan hewan pengerat
Laporan pertama kali munculnya kembali bubonic plague terjadi di sebuah peternakan di Bayannur, Mongolia, Tiongkok. Seketika setelah laporan tersebut diterima, pihak yang berwenang mengumumkan status waspada level 3 dengan himbauan warga untuk menghindari aktivitas perburuan, mengonsumsi, dan atau mengirim hewan yang berisiko menularkan infeksi bakteri penyebab bubonic plague tersebut.
Bubonic plague yang disebabkan oleh bakteri Y. pestis ditularkan melalui kutu maupun hewan pengerat, seperti tupai, tikus, dan kelinci. Seseorang yang melakukan kontak langsung dengan cairan atau jaringan dari hewan terinfeksi bakteri tersebut, berpeluang mengalami gejala-gejala Black Death. Adapun gejala yang perlu diwaspadai, antara lain:
- Muntah-muntah
- Demam
- Risiko gagal organ
- Adanya luka terbuka
- Pendarahan
Gejala tersebut akan bertambah parah jika tidak ditangani sesegera mungkin, bahkan bakteri yang masuk ke dalam tubuh dapat memicu timbulnya sepsis, yaitu komplikasi berbahaya sebagai respons terhadap bakteri yang mengaminfiko bereksi tubuhawa. Dalam kasus lain, bakteri Y. pestis yang menginfeksi paru-paru manusia dapat memicu pneumonia yang mengakibatkan penderitanya sulit bernapas.
Kekhawatiran Terulangnya Black Death
Mengingat fakta bahwa puluhan bahkan ratusan korban meninggal dunia pada era pandemi Black Death, ada rasa kekhawatiran akan terulangnya pandemi tersebut di masa kini. Terlebih, ketika diketahui bahwa jenis bakteri yang dilaporkan di Tiongkok tadi, serupa dengan bakteri penyebab Black Death.
Meski begitu, para ahli meyakinkan bahwa risiko terulangnya Black Death sedahsyat abad 14 lalu terhitung cukup kecil.
Hingga saat ini, beberapa ribu kasus memang dilaporkan setiap tahunnya dari penjuru dunia, terutama dari negara Afrika, India, dan Peru. Namun, selama manusia tidak berkontak langsung dengan hewan telah disebutkan tadi, bubonic plague dapat dihindari.
Selain itu, diketahui pula bahwa bakteri Y. pestis tidak tahan dan akan mati jika terpapar sinar matahari. Bakteri tersebut juda hanya dapat bertahan sekitar satu jam tergantung pada kondisi lingkungannya ketika terlepas di udara.
Bubonic plague juda tidak menular dari satu orang ke orang lain. Berbeda dengan infeksi COVID-19 yang dapat menularkan antarmanusia melalui droplet maupun secara airborne.
Para ahli di dunia medis telah bersiap dengan terus mengembangkan pengobatan mutakhir, seperti antibiotik untuk mengobati pasien terinfeksi. CDC memaparkan bahwa penanganan secara tepat dan dini, mulai dari perawatan dengan infus, oksigen, dan alat bantu pernapasan dapat mengurangi angka kematian karena infeksi bubonic plague hingga 11%.
votre commentaire -
Par catatan le 18 Septembre 2020 à 03:36
Standar kecantikan dan penampilan setiap orang berbeda-beda. Sebagian orang merasa memiliki bibir tebal membuat dirinya semakin seksi dan berani, sementara sebagian lainnya justru menginginkan bibir tipis karena rasa tak percaya diri dengan bibir yang terlalu bervolume.
Berbagai cara menipiskan bibir dilakukan agar mendapatkan hasil yang sesuai harapan. Bagi Anda yang memiliki keinginan kuat dan memiliki cukup biaya untuk melakukannya, lip reduction menjadi cara singkat dan permanen untuk menipiskan bibir. Tidak dipungkiri, cara ini juga memiliki risiko tinggi dan harus ditangani di bawah pengawasan dokter ahli.
Bagaimana cara lip reduction bekerja?
Secara umum, prinsip dari lip reduction yaitu mengurangi jaringan kulit yang berada di atas atau di bawah bibir, bahkan mungkin di keduanya. Hal ini tergantung pada kondisi bibir seseorang sampai didapatkan hasil akhir yang harmonis dan proporsional.
Sebelum prosedur operasi dimulai, dokter melakukan bius lokal atau keseluruhan. Jaringan lemak dan kulit akan diambil melalui sayatan di bagian dalam bibir agar meminimalisir terjadinya bekas luka yang terlihat. Apabila pengambilan jaringan telah sesuai seperti yang diinginkan, bibir akan dijahit kembali.
Selama penyembuhan, dokter menganjurkan untuk memberikan perawatan es batu yang dikompres ke area bibir secara hati-hati. Selain itu, pemberian obat anti nyeri seperti ibuprofen juga disarankan.
Kemungkinan penyembuhan total membutuhkan waktu selama 1-2 minggu. Jika lebih dari 2 minggu, sebaiknya Anda kembali datang ke dokter untuk memastikan bahwa kondisi Anda baik-baik saja atau membutuhkan perawatan tambahan.
Siapa yang tidak boleh melakukan?
Hasil lip reduction mungkin tidak akan optimal apabila seseorang pernah melakukan suntikan silikon atau filler untuk menebalkan bibir. Anda sebaiknya memikirkan baik-baik risiko sebelum melakukan perawatan atau operasi penebalan atau penipisan bibir.
Lip reduction juga tidak memungkinan dilakukan pada bibir yang mengalami inflamasi akut seperti pada sindrom melkersson-rosenthal. Sindrom ini disebabkan karena gangguan neurologis yang menyebabkan wajah membengkak dalam jangka waktu yang lama dan berulang-ulang, termasuk bagian bibir.
Penderita autoimun dengan gejala luka-luka di mulut atau penyakit inflamasi lain sejenisnya tidak disarankan melakukan lip reduction. Luka-luka tersebut mirip dengan sariawan. Tak hanya autoimun, luka-luka sejenis juga bisa mengindikasikan seseorang terkena kanker mulut. Untuk itu penting dilakukan screening secara menyeluruh mengenai kondisi tubuh sebelum dilakukan lip reduction.
Efek samping
Efek samping akan semakin sedikit apabila prosedur dilakukan secara benar dan di bawah pengawasan ahli. Beberapa efek samping yang harus Anda diketahui diantaranya, kemungkinan infeksi, luka membekas, kemerahan, nyeri, bengkak, pendarahan, atau reaksi alergi akibat obat bius. Tidak semua efek tersebut terjadi pada setiap orang, tergantung pada kondisi masing-masing individu.
Bagaimanapun juga, bibir merupakan bagian sensitif di tubuh kita. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan baik-baik efek samping yang akan terjadi.
Cara lain yang lebih aman
Tindakan lip reduction memiliki risiko yang cukup tinggi dan harga yang relatif mahal. Akan tetapi Anda tidak perlu khawatir berlebihan, sebab terdapat cara menipiskan bibir lainnya yang lebih aman dan terjangkau, seperti:
- Menggunakan makeup yang tepat, seperti pemilihan lipstick yang natural dan cenderung gelap, concealer bibir, teknik ombre, dan sebagainya
- Mengangkat sel-sel kulit mati dengan lemon atau scrub sehingga warna bibir lebih cerah dan bibir terasa ringan
- Mencukur rambut di sekitar bibir menggunakan perawatan laser
- Merawat luka di bibir, sehingga bengkak yang memberikan kesan bibir besar dapat berkurang.
votre commentaire -
Par catatan le 14 Septembre 2020 à 07:14
Henna atau juga dikenal mehndi merupakan ekstrak dari tanaman Lawsonia inermis atau pacar kuku.
Praktek penggunaan henna telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Umumnya, para wanita menggunakan henna sebagai pewarna kuku atau tato temporer di bagian tubuh tertentu pada acara-acara besar seperti pernikahan.
Henna dapat hilang secara alami, terutama jika diaplikasikan di kulit. Cara menghilangkan henna pun sangatlah mudah. Namun, penggunaan henna di rambut memiliki dampak yang berbeda, sehingga cukup sulit dihilangkan.
Henna merupakan pewarna rambut alami yang memiliki beragam manfaat bagi rambut. Tak seperti pewarna sintetis yang dijual bebas, menggunakan henna di rambut tidak menyebabkan kerusakan rambut.
Mengaplikasikan henna di rambut justru dapat memperkuat rambut dan mencegahnya dari kerontokan. Mungkin Anda menemukan satu dua helai rambut rontok setelah pemakaian, namun, pemakaian jangka panjang dapat mengurangi kerontokan.
Selain menutrisi rambut, henna juga berfungsi menyeimbangkan pH rambut sekaligus kulit kepala Anda.
Cara menggunakan henna di rambut
Sebelum menggunakan henna rambut, pastikan untuk memilih warna henna yang sesuai dengan kulit Anda. Anda tak perlu khawatir karena henna memiliki beragam warna, mulai dari coklat tua hingga merah.
Meski terbuat dari bahan alami, henna tetap dapat menyebabkan alergi. Sangat disarankan untuk melakukan tes alergi, terutama jika Anda rentan terhadap kepekaan.
Berikut ini langkah-langkah menggunakan henna di rambut:
- Gunakan baju pelindung dan sarung tangan agar warna henna tidak meninggalkan bekas pada kulit dan baju.
- Gunakan pelembab di area wajah yang dapat terkena rambut seperti dahi, telinga, dan leher. Anda juga bisa menggunakan petroleum jelly sebagai gantinya.
- Larutkan bubuk henna dengan air secukupnya, aduk hingga mengental.
- Aplikasikan ke seluruh rambut secara merata.
- Tutup rambut Anda dengan shower cap, lalu diamkan.
- Butuh waktu lama agar warna pada henna keluar. Anda bisa menunggu 1 hingga 6 jam agar hasilnya lebih maksimal.
- Bilas dengan air.
Henna merupakan pewarna alami yang menghasilkan warna permanen. Anda bisa saja menimpanya dengan warna lain dari pewarna rambut sintetis, namun hasilnya mungkin tak sesuai harapan Anda.
Maka dari itu, pertimbangkanlah efek samping tersebut sebelum memutuskan menggunakan henna pada rambut Anda.
Bagaimana cara menghilangkan henna di rambut secara aman?
Ketika menggunakan henna rambut, sulit bagi Anda mewarnainya dengan pewarna rambut sintetis lainnya. Pasalnya, proses bleaching tak mampu menembus warna henna Anda.
Jika Anda ngotot ingin menghilangkan henna rambut di salon, Anda mungkin kecewa karena tidak akan mendapat hasil apa-apa. Butuh waktu lama dan proses bleaching berkali-kali, yang bisa saja malah membuat rambutmu rusak.
Untungnya, ada cara menghilangkan henna di rambut secara aman. Tentunya, menggunakan bahan alami dan bisa Anda lakukan sendiri di rumah.
Bahan-bahan yang diperlukan antara lain:
- Minyak argan.
- Minyak kelapa.
- Minyak zaitun.
- Sampo sulfat.
- Kondisioner bilas bebas sulfat.
- Shower cap atau topi mandi.
Langkah penggunaan:
- Campurkan minyak argan, kelapa, dan zaitun dengan perbandingan 1:1.
- Oleskan campuran minyak dari kulit kepala hingga ujung rambut.
- Biarkan minyak selama semalam. Gunakan shower cap agar minyak tidak menempel pada bantal.
- Keesokan paginya, cuci bersih rambut dengan sampo sulfat. Jangan lupa pijat lembut kulit kepala Anda.
- Bilas rambut dengan air bersih, lalu gunakan kondisioner setelahnya.
- Ulangi proses ini setiap seminggu sekali sampai warna henna benar-benar hilang.
Ketika memilih produk henna rambut, pastikan produk yang digunakan tidak mengandung tambahan bahan kimia apapun.
Salah satu produk henna rambut yang tidak disarankan yakni Kali Mehndi atau henna hitam. Henna hitam mengandung senyawa kimia berbahaya PPD (paraphenylenediamine) yang sangat buruk bagi kesehatan kulit kepala dan rambut.
Catatan
Ingat bahwa mengaplikasikan henna di rambut dapat meninggalkan efek yang permanen. Meski begitu, Anda boleh mencobanya untuk mendapat rambut yang lebih sehat dan bercahaya.
Namun, ada cara menghilangkan henna di rambut secara aman dan mudah, sehingga Anda tak perlu khawatir mencoba sensasi baru mewarnai rambut.
votre commentaire -
Par catatan le 10 Septembre 2020 à 04:09
Salah satu masalah paru-paru yang mudah menjangkiti seseorang adalah bronkitis. Ini merupakan kondisi saat bronkia, bagian paru-paru yang berfungsi mengalirkan oksigen dari dan ke paru-paru, mengalami pembengkakan atau inflamasi. Inflamasi pada bronkia inilah yang akhirnya menimbulkan berbagai gejala, mulai dari batuk berlendir, hidung tersumbat, demam, bahkan sampai sesak napas.
Banyak pemicu yang menimbulkan risiko bronkitis bagi seseorang. Anak-anak berusia di bawah 2 tahun dan orang tua berusia di atas 60 tahun lebih rentan terkena gejala bronkitis karena daya tahan tubuhnya yang lemah. Orang-orang yang tinggal di perkotaan dengan polusi udara yang tinggi dan yang sering merokok atau terpapar asap rokok juga lebih sering mengalami bronkitis. Penyakit ini bahkan bisa menjadi kelanjutan dari gejala flu yang umum seseorang alami.
Untuk mengatasi berbagai gejala bronkitis, Anda bisa mengonsumsi obat bronkitis yang sesuai. Beberapa perawatan dari rumah yang simpel pun dapat menjadi opsi untuk mempercepat pengurangan gejala masalah paru-paru ini.
Obat untuk Bronkitis
Obat bronkitis terbagi menjadi dua jenis. Ada obat bronkitis yang dijual bebas dan mudah didapatkan di toko-toko mana saja. Ada pula obat bronkitis yang baru bisa Anda peroleh ketika sudah diresepkan oleh dokter.
Beberapa jenis obat bronkitis yang dijual bebas, yakni jenis aspirin, ibuprofen, dan asetaminofen. Ketiga jenis obat ini berfungsi untuk mengurangi gejala sakit yang ditimbulkan inflamasi di bronkia, mulai dari sakit di tenggorokan, sakit kepala, sampai demam.
Namun jika penggunaan obat-obat bebas tersebut tidak ampuh mengobati gejala Anda, cobalah pergi ke dokter untuk mendapatkan obat yang lebih paten. Setidaknya, ada 14 jenis obat farmasi yang umum digunakan medis untuk menangani gejala bronkitis, seperti di bawah ini.
- Carbapenems;
- Quinolones;
- Sulfonamides;
- Tetracyclines;
- Methylxanthines;
- Expectorants;
- Antiasthmatic combinations;
- Cephalosporins generasi kedua;
- Cephalosporins generasi ketiga;
- Penisilin;
- Aminopenisilin;
- Penghambat beta-lactamase;
- Miscellaneous antimalarials;
- Macrolides; dan
- Kortikorteroid.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin juga akan meresepkan obat bronkitis berupa antibiotik. Pemberian antibiotik dikhususkan pada penderita bronkitis yang cenderung mengarah pada risiko komplikasi, seperti pneumonia.
Namun, antibiotik tidak akan direkomendasikan pada pasien yang rentan. Contohnya bayi prematur, orang tua berusia di atas 80 tahun, orang dengan masalah imun, serta orang dengan riwayat penyakit kronis, seperti jantung, ginjal, dan hati.
Perawatan dari Rumah
Selain mengonsumsi obat bronkitis yang dijual bebas ataupun yang diresepkan oleh dokter, sebaiknya Anda juga melakukan perawatan ekstra dari rumah. Nyatanya banyak perawatan dari rumah yang bisa berefek signifikan untuk pengurangan gejala bronkitis pada pasien. Berikut ini adalah beberapa contoh perawatan yan bisa dilakukan penderita bronkitis dari rumah.
- Meningkatkan Asupan Cairan
Penderita bronkitis baiknya menambah porsi minumnya tiap hari. Jika orang normal tanpa gejala dianjurkan minum 2,5 liter per hari, penderita bronkitis disarankan minum air berkisar 3-3,5 liter per hari. Peningkatan asupan cairan dapat mengurangi gejala sakit kepala maupun hidung tersumbat serta menghindari Anda dari dehidrasi. Cairan yang dimaksud di sini tidak melulu air mineral, melainkan bisa juga jus ataupun kuah makanan.
- Istirahat Cukup
Jangan lupa atur jadwal istirahat Anda dari rumah. Ketika menderita inflamasi di bronkia paru-paru, artinya Anda memerlukan lebih banyak waktu untuk berbaring guna mengistirahatkan fungsi paru-paru yang tengah bermasalah.
- Gunakan Humidifier
Humidifier sangat berfungsi untuk membantu melembapkan udara di sekitar Anda. Kelembapan inilah yang dibutuhkan oleh para penderita bronkitis. Pasalnya, kelembapan rendah bisa membuat infeksi yang terjadi di saluran pernapasan makin parah.
- Hindari Asap Rokok
Rokok menjadi musuh utama paru-paru. Asapnya pun bisa membuat inflamasi bronkia makin parah. Jika Anda perokok, cobalah untuk menghentikan kebiasaan Anda sampai benar-benar sembuh. Jika bukan perokok, usahakan untuk menghindari kepulan asap rokok. Menegur orang yang merokok agar menjauh dari Anda pun sangat disarankan.
- Berkumur Air Garam
Garam mampu membunuh bakteri penyebab peradangan, termasuk yang ada di jaringan bronkia Anda. Berkumurlah dengan air garam 3—4 kali sehari. Akan lebih baik jika Anda menggunakan air hangat untuk campuran cairan kumur-kumurnya.
***
Kombinasi obat bronkitis dan perawatan yang tepat dari rumah bisa membuat gejala bronkitis Anda pulih lebih cepat. Jika tidak mempan juga, cobalah kembali berkonsultasi ke dokter untuk memperoleh penanganan lebih lanjut.
votre commentaire -
Par catatan le 9 Septembre 2020 à 03:49
Memiliki rambut bercabang tentu terasa tidak menyenangkan dan mengganggu. Rambut bercabang melambangkan kondisi rambut yang tidak sehat. Anda perlu memahami cara mengatasi rambut bercabang agar hal ini dapat dikendalikan dengan baik.
Beberapa upaya untuk mengatasi rambut bercabang tidak berhasil dengan maksimal. Apabila Anda melakukan langkah yang salah, rambut malah akan semakin mengalami kerusakan. Karena itu, penting untuk memahami cara dan bahan-bahan alami apa saja yang tepat untuk kondisi rambut bercabang Anda.
Cara mengatasi rambut bercabang
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi rambut bercabang, seperti:
- Membakar dengan lilin
Cara mengatasi rambut bercabang yang satu ini harus dilakukan dengan sangat berhati-hati. Anda memanfaatkan api dari lilin untuk mengurangi cabang pada rambut. Apabila Anda tidak berhati-hati, bisa-bisa rambut Anda terbakar.
Pertama-tama, ambillah sebagian rambut panaskan ujung rambut dengan lilin yang menyala. Ujung rambut Anda akan terbakar sesuai dengan panjang yang Anda inginkan.
Membakar ujung rambut bercabang bisa membantu untuk menyegel rambut agar tidak pecah kembali. Akan tetapi, ada beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan hal ini, karena menganggap pembakaran pada ujung rambut justru semakin merusak jaringan sel pada rambut.
- Memangkas rambut dengan gunting
Apabila rambut bercabang terasa sangat mengganggu, Anda bisa mencoba menggunakan gunting untuk memangkas bagian-bagian ujung rambut yang bercabang. Langkah ini merupakan langkah paling mudah dan banyak dilakukan oleh perempuan yang terganggu dengan kondisi rambut bercabang.
Akan tetapi, pastikan Anda hanya memotong rambut pada ujung yang bercabang dan dalam jumlah sedikit. Terlalu banyak memotong rambut bisa membuat potongan rambut Anda malah tampak berantakan dan tak beraturan.
- Menggunakan masker rambut
Masker rambut adalah salah satu metode yang cukup efektif untuk mengatasi rambut bercabang. Anda bisa menggunakan masker dari produk perawatan rambut yang mengandung bahan-bahan tertentu.
Tidak hanya itu, Anda juga bisa memanfaatkan bahan-bahan alami untuk dijadikan sebagai masker rambut. Anda bisa menggunakan buah-buahan seperti pisang dan pepaya, atau menggunakan telur dan lidah buaya dan memanfaatkannya sebagai masker rambut alami.
- Menggunakan minyak alami
Anda bisa memanfaatkan minyak-minyak dari bahan alami sebagai pelembab rambut. Minyak alami terbukti ampuh dalam memberikan kelembaban sehingga rambut menjadi sehat secara keseluruhan dan tidak bercabang.
Minyak alami yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi rambut bercabang adalah minyak kelapa, minyak almond, minyak argan, dan masih banyak lagi. Pilihlah minyak yang paling mudah Anda dapatkan dan memiliki harga yang terjangkau.
- Mencegah rambut bercabang
Dibandingkan dengan mengatasi rambut yang terlanjur bercabang, akan lebih baik jika Anda bisa mencegah hal tersebut terjadi. Upaya pencegahan bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti:
- Mengurangi intensitas mencuci rambut
Sebaiknya, hindari mencuci rambut setiap hari. Apabila Anda ingin mencuci rambut setiap hari, hindari memakai shampo dan lebih banyak menggunakan conditioner.
- Menghindari styling rambut berlebihan
Styling rambut memang banyak digemari karena memberikan tampilan rambut yang lebih menawan. Akan tetapi, menggunakan alat styling rambut secara berlebihan juga membuat rambut lebih mudah rusak. Tidak hanya itu, sering mewarnai rambut juga bisa membuat ujung rambut Anda menjadi bercabang.
- Menggunakan shampo berbahan alami
Sebaiknya, gunakan shampo dan conditioner yang mengandung bahan-bahan alami lebih banyak dengan bahan kimia. Kalau Anda mau, Anda juga bisa menggunakan bahan alami sepenuhnya sebagai pengganti shampo dan conditioner.
Dengan mengetahui upaya pencegahan dan cara mengatasi rambut bercabang, Anda akan lebih mudah menghadapi ketidaknyamanan yang ditimbulkan dari rambut bercabang.
votre commentaire
Suivre le flux RSS des articles de cette rubrique
Suivre le flux RSS des commentaires de cette rubrique