-
Mengenal Jenis-jenis Mekanisme Pertahanan Manusia saat Situasi Sulit
Pernah dengar istilah defense mechanism? Yap, istilah ini merupakan mekanisme pertahanan manusia ketika menghadapi situasi sulit atau pikiran yang tidak nyaman.
Ketika mengalami kondisi yang tidak nyaman ini, secara alami dari dalam diri kita akan mengeluarkan mekanisme pertahanan sehingga membantu seseorang dari perasaan yang tidak diinginkan tersebut.
Mekanisme pertahanan manusia ini bersumber dari interaksi 3 komponen antara id, ego, dan superego. Jadi, mekanisme pertahanan manusia ini mungkin saja terjadi tanpa disadari sepenuhnya bahkan di luar kendali individu tersebut. Lalu, apa saja jenis pertahanan diri atau defense mechanism ini?
Jenis Mekanisme Pertahanan Manusia yang Perlu Anda Tahu
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa defense mechanism ini adalah hal yang normal dari perkembangan psikologis seseorang. Ada beberapa jenis mekanisme pertahanan yang sering dilakukan manusia, yaitu:
- Represi
Ada orang yang memilih untuk menghindari kenangan, perasaan, atau hal yang tidak membuatnya nyaman. Tentu saja dengan harapan agar perasaan tersebut suatu saat dapat terlupakan semuanya. Biasanya, mekanisme pertahanan manusia yang satu ini juga berpengaruh pada cara dia menjalin hubungan dengan sesama.
- Denial
Ini merupakan bentuk defense mechanism yang paling umum dilakukan oleh manusia. Menyangkal atau denial terhadap fakta atau realita yang sedang terjadi merupakan pilihan untuk menghindari situasi yang menyakitkan bagi dirinya. Individu tersebut akan menutup akses pada situasi yang dialami sehingga tidak memberikan dampak secara emosional pada dirinya.
- Proyeksi
Diri sendiri sering merasa tidak nyaman tentang asumsi atau perasaan tentang orang lain. Sebagai pembenaran terhadap asumsi yang dia miliki, dia cenderung membalik pola pikirnya. Contoh, dia akan meyakinkan dirinya bahwa teman sekelasnya tidak menyukainya hanya karena dia merasa kurang cocok dengan orang tersebut.
- Regresi
Jenis mekanisme pertahanan yang satu ini sering tanpa sadar dimiliki oleh seseorang. Ketika mengalami pengalaman yang tidak mengenakkan, dia akan berusaha menyembunyikan realita tersebut. Padahal memori itu akan selalu ada di ingatannya atau trauma. Contohnya, saat seseorang putus cinta dengan pengalaman buruk yang tidak bisa diterimanya. Di kemudian hari dia menjadi sulit untuk menjalani hubungan asmara baru. Sebab, dia merasa kewalahan dengan perasaan yang dihadapinya.
- Pelampiasan
Ada juga bentuk pertahanan manusia itu berupa pelampiasan (displacement) pada orang yang tidak mengancam dirinya. Contohnya ketika seorang suami melampiaskan emosi terhadap rekan kerjanya kepada istri atau anaknya di rumah. Padahal istri dan anaknya tersebut bukanlah target dari emosinya. Dengan begini, reaksi yang ingin dikeluarkan tetap tersalurkan tanpa adanya konsekuensi yang mengikutinya.
- Sublimasi
Sublimasi merupakan mekanisme pertahanan yang positif. Jadi, ketika seseorang memiliki emosi, dia akan melampiaskan pada aktivitas atau objek tertentu yang lebih aman.
Misalnya, bawahan yang dimarahi bosnya akan melampiaskan emosi dengan melakukan hobinya seperti bersepeda atau bermain musik dan hal positif lainnya.
- Rasionalisasi
Rasionalisasi merupakan mekanisme pertahanan dengan menjelaskan perasaan yang tidak bisa diterima secara rasional untuk menghindari alasan yang sebenarnya. Atau dengan kata lain, seseorang merasa nyaman dengan pilihan tersebut meskipun dia sendiri sadar bahwa dia juga melakukan kesalahan.
Misalnya, seseorang yang tidak diikutkan dalam pentas seni akan beralasan bahwa dirinya tidak tertarik mengikuti pentas seni tersebut pada orang-orang. Hal ini dilakukan demi melindungi harga dirinya karena fakta sebenarnya dia ditolak.
- Formasi Reaksi
Mungkin sering terjadi ketika apa yang dirasakan akan berbeda dengan apa yang dilakukannya. Contoh, seseorang yang sebenarnya sedang sedih dan frustasi tetapi memilih untuk berperilaku sebaliknya.
- Intelektualisasi
Strategi mekanisme pertahanan ini bisa dilakukan kapan saja saat merasa perlu. Saat seseorang berada di fase berusaha, maka dia akan meninggalkan semua emosi dan fokus pada fakta kuantitatif. Dengan harapan, pekerjaan akan dapat selesai dengan optimal dengan tidak mencampurkan emosi yang dirasakan.
- Kompartementalisasi
Kompartementalisasi adalah mengklasifikasikan aspek kehidupan dalam sektor independen. Hal ini bertujuan untuk melindungi tiap elemen dalam kehidupan seseorang. Sebagai contoh, ada orang yang tidak mencampurkan urusan pribadi dengan urusan pekerjaan atau aspek lainnya. Sehingga dia bisa fokus mengerjakan masing-masing aspek tanpa terganggu dengan masalah pada aspek lain.
Tidak selamanya mekanisme pertahanan manusia ini menipu kondisi yang sedang dirasakan. Namun, ada juga defense mechanism ini yang dilakukan dengan strategi positif. Penting untuk diingat bahwa bentuk pertahanan ini dilakukan seringnya tanpa sadar dan di luar kendali. Tidak ada salahnya defense mechanism ini selama masih positif dan tidak mengganggu. Oleh karenanya penting juga untuk mempelajari strategi defense
Tags : kesehatan mental
-
Commentaires