• Waspada! GERD Bisa Picu Muntah Busa

    Muntah adalah salah satu gejala adanya penyakit tertentu yang dialami oleh seseorang. Kondisi ini terjadi ketika isi lambung dipaksa keluar melalui mulut. Muntah adalah suatu gejala yang normal dan sering dialami oleh banyak orang. Namun, dalam kasus tertentu, muntah busa juga dapat terjadi. Biasanya, kondisi ini merujuk pada masalah pencernaan yang tidak disadari oleh penderita, seperti penyakit GERD.

    Muntah busa yang dialami oleh penderita, dapat berupa busa berwarna putih atau bening. Tidak perlu khawatir, pasalnya kondisi ini merupakan hal yang wajar terjadi. Warna busa yang keluar bersama dengan muntah dipengaruhi oleh makanan atau minuman yang Anda konsumsi. Sebagai contoh, jika Anda sebelumnya mengonsumsi produk olahan susu, seperti es krim atau susu, kemungkinan besar warna muntah busa yang akan dikeluarkan cenderung berwarna putih. Namun, jika Anda tidak mengonsumsi apapun sebelum kondisi muntah menyerang, busa putih tersebut terbentuk dari penumpukan gas dalam perut.

    GERD bisa picu muntah busa

    GERD atau penyakit asam lambung naik adalah salah satu jenis masalah pencernaan yang sering ditemui. Kondisi ini terjadi ketika asam lambung naik kembali melalui saluran penghubung antara mulut dengan perut (esofagus). 

    Penyebab GERD yang paling umum, yaitu melemahnya katup atau sfingter yang berada di dalam saluran kerongkongan bagian bawah. Dalam kondisi normal, katup tersebut sebenarnya akan menutup secara alami, setelah makanan yang dikonsumsi turun ke lambung. Namun, kondisi ini berbeda bagi penderita GERD yang mengalami pelemahan katup, sehingga asam lambung dapat dengan mudah naik kembali ke kerongkongan.

    Gejala GERD umumnya serupa dengan gangguan sistem pencernaan lain, seperti:

    • Rasa mengganjal pada tenggorokan.
    • Sakit ketika menelan.
    • Rasa asam di sekitar belakang mulut.
    • Adanya sensasi rasa perih dan terbakar di dada, yang kemungkinan besar akan terasa lebih parah setelah makan atau saat berbaring.

    Cara mencegah muntah busa yang dipicu GERD

    Di bawah ini terdapat beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah muntah busa akibat GERD.

    • Kunyah makanan secara perlahan dan makan tidak terburu-buru

    Kebiasaan mengunyah Anda ternyata berpengaruh terhadap fungsi sistem pencernaan Anda. Mengunyah makanan secara perlahan hingga lumat dan lembut dapat mempermudah organ pencernaan Anda untuk mencerna dan mengolah makanan yang disantap. Sebaliknya, ketika Anda makan secara terburu-buru, Anda akan menelan lebih banyak udara tiap kali menyuap santapan. Udara tambah tersebut akan masuk ke dalam tubuh dan mengisi perut bersama asam lambung di usus Anda, sehingga memicu asam lambung naik ke kerongkongan. Kondisi ini akan berujung pada kondisi muntah yang tidak dapat dihindari.

    • Makan dalam porsi lebih sedikit namun dalam frekuensi yang lebih sering

    Mencegah GERD kambuh dapat dilakukan dengan mengubah pola makan Anda dengan membiasakan diri untuk makan dengan porsi lebih sedikit, namun dalam frekuensi lebih sering. Makan dalam porsi besar akan meningkatkan risiko penderita GERD mengalami muntah busa.

    Anda dapat melatih pola makan 5-6 kali sehari dalam porsi lebih kecil. Dengan begitu, sistem pencernaan Anda dapat mengolah makanan secara optimal.

    • Batasi porsi makanan penyebab asam lambung

    Penderita GERD perlu untuk memerhatikan jenis makanan yang dikonsumsi. Beberapa jenis makanan, seperti makanan berlemak, makanan yang diproses dengan digoreng, makanan pedas, bawang-bawangan, buah jenis sitrus, cokelat, bahkan kafein atau soda, dan alkohol merupakan penyebab asam lambung naik. 


    votre commentaire
  • Beragam Buah Rendah Gula yang Cocok untuk Diet Rendah Karbo

    Sedang menjalani diet rendah karbo? Anda bisa mencoba beberapa buah sehat dengan kadar gula yang rendah. Kadar gula dalam buah-buahan tentunya tidak sama dengan satu dan lainnya. Ingat bahwa asupan gula yang Anda masukkan ke tubuh akan bergantung pada porsi buah yang dimakan. Misalnya, satu cangkir potongan semangka memang cenderung rendah gula, yakni kurang dari 10 gram. Namun, jika Anda mengonsumsinya 3-4 cangkir sekali makan, jumlah gulanya tentu juga meningkat. Semua buah tentunya mengandung nutrisi lain yang diperlukan tubuh, termasuk vitamin, mineral, dan serat. Namun, seperti anjuran pada umumnya dalam mengonsumsi makanan, Anda bisa mengonsumsi buah-buahan dengan bijak dan tak berlebihan. Berikut rekomendasi buah yang cocok buat Anda yang sedang diet rendah karbo.

    • Buah persik 

    Walau rasanya manis, buah persik juga cenderung mengandung kadar gula yang rendah. Satu buah persik berukuran sedang mengandung gula kurang dari 13 gram. Persik juga mengandung zat antioksidan seperti asam kafeat dan karotenoid, dua antioksidan yang dikaitkan dengan efek anti-kankernya

    • Jeruk

    Apabila satu porsi makan jeruk Anda hanya satu buah, maka buah populer ini juga dikategorikan sebagai buah rendah gula. Setiap satu buah jeruk berukuran sedang mengandung gula sekitar 12 gram, selain juga kaya dengan vitamin C.

    • Alpukat

    Buah alpukat cocok dijadikan snack sehat untuk diet rendah karbo. Alpukat merupakan salah satu buah rendah gula yang bisa rutin Anda konsumsi. Bahkan, satu buah alpukat mentah hanya mengandung gula sekitar 1 gram.

    • Lemon

    Perasan buah lemon juga sering ditambahkan untuk menyegarkan minuman maupun menambah cita rasa masakan. Buah sitrus ini juga menjadi salah satu buah yang rendah kadar gulanya. Untuk satu buah lemon, gula yang terkandung hanya berkisar hingga 1 hingga 2 gram. Jika mengambil perasan buah lemon, kulitnya jangan sampai Anda buang. Sebab, kulit lemon juga menawarkan banyak manfaat dan nutrisi, termasuk serat dan vitamin C.

    • Jambu biji

    Satu buah jambu biji memberikan gula hanya sekitar 4,9 gram sehingga buah ini juga dikategorikan sebagai buah rendah gula. Buah yang mudah dicari ini juga relatif tinggi dengan protein, kaya vitamin C, vitaminA, folat, dan menjadi sumber yang baik untuk kalium.

    Beragam buah yang tinggi gula 

    Beberapa buah mengandung gula yang tinggi dibanding yang lain. Beberapa di antaranya, yaitu:

    • Nanas: 16,3 gram gula untuk setiap satu cangkir potongan nanas
    • Pir: 17 gram gula untuk satu buah berukuran sedang
    • Pisang: 14,4 gram gula untuk satu buah berukuran sedang
    • Apel: 19 gram gula untuk satu buah berukuran sedang
    • Delima: 21 gram gula untuk satu buah berukuran sedang
    • Mangga: 22,5 gram untuk satu cangkir mangga yang dipotong-potong

    Beberapa buah mengandung kadar gula yang lebih rendah dibanding yang lain. Namun pada akhirnya, asupan gula tersebut juga akan dipengaruhi setiap sajian yang Anda konsumsi. Jadi, pilih lah buah yang cocok untuk diet karbo Anda dengan asupan yang sesuai.


    votre commentaire
  • Id, Ego, Superego - Cartoon | Food animals, Pets, Dog food recipes

    Pernah dengar istilah defense mechanism? Yap, istilah ini merupakan mekanisme pertahanan manusia ketika menghadapi situasi sulit atau pikiran yang tidak nyaman.

    Ketika mengalami kondisi yang tidak nyaman ini, secara alami dari dalam diri kita akan mengeluarkan mekanisme pertahanan sehingga membantu seseorang dari perasaan yang tidak diinginkan tersebut.

    Mekanisme pertahanan manusia ini bersumber dari interaksi 3 komponen antara id, ego, dan superego. Jadi, mekanisme pertahanan manusia ini mungkin saja terjadi tanpa disadari sepenuhnya bahkan di luar kendali individu tersebut. Lalu, apa saja jenis pertahanan diri atau defense mechanism ini?

    Jenis Mekanisme Pertahanan Manusia yang Perlu Anda Tahu

    Seperti yang sudah dijelaskan bahwa defense mechanism ini adalah hal yang normal dari perkembangan psikologis seseorang. Ada beberapa jenis mekanisme pertahanan yang sering dilakukan manusia, yaitu:

    • Represi

    Ada orang yang memilih untuk menghindari kenangan, perasaan, atau hal yang tidak membuatnya nyaman. Tentu saja dengan harapan agar perasaan tersebut suatu saat dapat terlupakan semuanya. Biasanya, mekanisme pertahanan manusia yang satu ini juga berpengaruh pada cara dia menjalin hubungan dengan sesama.

    • Denial

    Ini merupakan bentuk defense mechanism yang paling umum dilakukan oleh manusia. Menyangkal atau denial terhadap fakta atau realita yang sedang terjadi merupakan pilihan untuk menghindari situasi yang menyakitkan bagi dirinya. Individu tersebut akan menutup akses pada situasi yang dialami sehingga tidak memberikan dampak secara emosional pada dirinya.

    • Proyeksi

    Diri sendiri sering merasa tidak nyaman tentang asumsi atau perasaan tentang orang lain. Sebagai pembenaran terhadap asumsi yang dia miliki, dia cenderung membalik pola pikirnya. Contoh, dia akan meyakinkan dirinya bahwa teman sekelasnya tidak menyukainya hanya karena dia merasa kurang cocok dengan orang tersebut.

    • Regresi

    Jenis mekanisme pertahanan yang satu ini sering tanpa sadar dimiliki oleh seseorang. Ketika mengalami pengalaman yang tidak mengenakkan, dia akan berusaha menyembunyikan realita tersebut. Padahal memori itu akan selalu ada di ingatannya atau trauma. Contohnya, saat seseorang putus cinta dengan pengalaman buruk yang tidak bisa diterimanya. Di kemudian hari dia menjadi sulit untuk menjalani hubungan asmara baru. Sebab, dia merasa kewalahan dengan perasaan yang dihadapinya.

    • Pelampiasan

    Ada juga bentuk pertahanan manusia itu berupa pelampiasan (displacement) pada orang yang tidak mengancam dirinya. Contohnya ketika seorang suami melampiaskan emosi terhadap rekan kerjanya kepada istri atau anaknya di rumah. Padahal istri dan anaknya tersebut bukanlah target dari emosinya. Dengan begini, reaksi yang ingin dikeluarkan tetap tersalurkan tanpa adanya konsekuensi yang mengikutinya.

    • Sublimasi

    Sublimasi merupakan mekanisme pertahanan yang positif. Jadi, ketika seseorang memiliki emosi, dia akan melampiaskan pada aktivitas atau objek tertentu yang lebih aman.

    Misalnya, bawahan yang dimarahi bosnya akan melampiaskan emosi dengan melakukan hobinya seperti bersepeda atau bermain musik dan hal positif lainnya.

    • Rasionalisasi

    Rasionalisasi merupakan mekanisme pertahanan dengan menjelaskan perasaan yang tidak bisa diterima secara rasional untuk menghindari alasan yang sebenarnya. Atau dengan kata lain, seseorang merasa nyaman dengan pilihan tersebut meskipun dia sendiri sadar bahwa dia juga melakukan kesalahan.

    Misalnya, seseorang yang tidak diikutkan dalam pentas seni akan beralasan bahwa dirinya tidak tertarik mengikuti pentas seni tersebut pada orang-orang. Hal ini dilakukan demi melindungi harga dirinya karena fakta sebenarnya dia ditolak.

    • Formasi Reaksi

    Mungkin sering terjadi ketika apa yang dirasakan akan berbeda dengan apa yang dilakukannya. Contoh, seseorang yang sebenarnya sedang sedih dan frustasi tetapi memilih untuk berperilaku sebaliknya.

    • Intelektualisasi

    Strategi mekanisme pertahanan ini bisa dilakukan kapan saja saat merasa perlu. Saat seseorang berada di fase berusaha, maka dia akan meninggalkan semua emosi dan fokus pada fakta kuantitatif. Dengan harapan, pekerjaan akan dapat selesai dengan optimal dengan tidak mencampurkan emosi yang dirasakan.

    •  Kompartementalisasi

    Kompartementalisasi adalah mengklasifikasikan aspek kehidupan dalam sektor independen. Hal ini bertujuan untuk melindungi tiap elemen dalam kehidupan seseorang. Sebagai contoh, ada orang yang tidak mencampurkan urusan pribadi dengan urusan pekerjaan atau aspek lainnya. Sehingga dia bisa fokus mengerjakan masing-masing aspek tanpa terganggu dengan masalah pada aspek lain.

    Tidak selamanya mekanisme pertahanan manusia ini menipu kondisi yang sedang dirasakan. Namun, ada juga defense mechanism ini yang dilakukan dengan strategi positif. Penting untuk diingat bahwa bentuk pertahanan ini dilakukan seringnya tanpa sadar dan di luar kendali. Tidak ada salahnya defense mechanism ini selama masih positif dan tidak mengganggu. Oleh karenanya penting juga untuk mempelajari strategi defense


    votre commentaire
  • Serotonin Syndrome: Symptoms, Causes, Diagnosis, and Treatments

    Kelebihan hormon serotonin atau dikenal dengan istilah serotonin syndrome adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang “keracunan” obat tertentu. Kondisi itu memiliki gejala yang beragam, mulai dari ringan, sedang, hingga berat dan menyebabkan kematian.

    Mungkin kondisi ini masih asing di telinga kita. Namun, ketahuilah, bahwa para penderita serotonin syndrome ada di sekitar kita. Ini kondisi yang nyata dan umum terjadi. Menjadi penting kiranya untuk mengetahui mengenai kondisi kesehatan ini lebih jauh.

    Mengapa Serotonin Syndrome Bisa Terjadi?

    Kompleksitas dari gangguan yang berpotensi mengancam nyawa ini adalah hasil dari pasien yang mengonsumsi kombinasi obat tertentu sehingga menyebabkan produksi serotonin berlebihan di dalam tubuh.

    Siapa Saja yang Dapat Terserang Serotonin Syndrome?

    Serotonin syndrome dapat menyerang siapa saja, tak terbatas pada mereka lantaran ukuran, bentuk, ras, atau usia. Para ahli setuju bahwa peningkatan kesadaran tentang kondisi ini merupakan sesuatu yang perlu ditangani dengan segera. Oleh karenanya, informasi dan pengetahuan para tenaga medis di fasilitas kesehatan amat diperlukan untuk memastikan bahwa pasien dengan kondisi ini untuk segera diobati.

    Apa yang Pertama Kali Terjadi di Dalam Tubuh Seseorang ketika Terserang Serotonin Syndrome?

    Ada tiga tanda dan gejala awal dari seseorang yang mengalami serotonin syndrome, pertama perubahan status mental, kedua mengalami hiperaktif otonom, dan terakhir mengalami kelainan neuromuskuler. Tanda dan gejala awal itu dapat terjadi dalam beberapa jam setelah menelan obat yang memicunya.

    Apa yang Terjadi Setelahnya?

    Gejala yang dirasakan dapat sangat beragam, tergantung seberapa parah efek dari obat tersebut. Kondisi tubuh seseorang juga berperan penting dalam parah atau tidaknya kondisi mereka.

    Seseorang yang mengonsumsi antidepresan dosis tinggi mungkin mengalami refleks atau tremor yang sedikit meningkat, tetapi menunjukkan sedikit gejala lain. Sementara itu, pasien dengan keracunan yang lebih parah dapat mengalami demam tinggi, hiperrefleksia, hingga hipertermia.

    Kemudian perubahan kognitif atau mental mereka, seperti merasa gelisah, bingung, atau gangguan kesadaran juga dapat dialami oleh penderita serotonin syndrome. Penderita bahkan bisa sampai kejang-kejang hingga koma. 

    Pengaruh Obat dan Kaitannya dengan Kondisi Penderita Serotonin Syndrome

    Serotonin syndrome paling sering dikaitkan dengan obat-obatan yang memengaruhi reseptor serotonin 2A. Obat yang paling mungkin kita lihat yang menyebabkan toksisitas serotonin adalah SSRI dan SNRI.

    Obat antidepresan lain seperti trazodone, nefazodone, clomipramine, dan venlafaxine juga dapat meningkatkan kadar serotonin. Oleh karenanya, Badan Obat dan Makanan Amerika Serikat, FDA, telah mengeluarkan peringatan yang mengaitkan risiko sindrom serotonin dengan penggunaan triptan dan SSRI secara bersamaan atau hanya triptan.

    Obat-obatan di atas mungkin akan memberikan dampak yang berbeda-beda. Tingkat keparahan gejala juga akan tergantung pada tingkat toksisitas setelah terpapar obat tersebut.

    Kompetensi Dokter dan Pemeriksaan Awal Serotonin Syndrome

    Karena banyak dokter tidak terbiasa dengan serotonin syndrome, kadang-kadang mereka cenderung bingung dengan kondisi ini. Hal ini berkaitan dengan kesalahan diagnosis yang mungkin saja terjadi. Di antara kesalahan diagnosis paling umum adalah sindrom maligna neuroleptik atau NMS.

    Kondisi lain yang sering disalahartikan sebagai sindrom serotonin adalah toksisitas antikolinergik, yang muncul pada pasien yang telah mengonsumsi obat antikolinergik. Biasanya pasien ini mengalami peningkatan detak jantung, tetapi kulit mereka sangat kering dan mereka tidak memiliki temuan neuromuskuler.

    Pertolongan Pertama Penderita Serotonin Syndrome

    Sama seperti gejalanya yang berkisar dari ringan hingga parah, pengobatan serotonin syndrome juga berkisar dari yang relatif mudah hingga yang lebih kompleks. Tindakan pertama yang harus dilakukan adalah menghilangkan agen serotonergik yang mengganggu. Yang harus diperhatikan adalah, bahwa ini harus selalu dilakukan dengan pemantauan yang cermat dan pemahaman bahwa beberapa obat tidak akan segera hilang dari sistem pasien.

    Jika pasien memiliki gejala yang parah dan perlu dibius, benzodiazepin dapat digunakan. Beberapa pasien dengan suhu tubuh tinggi atau hipertermia memerlukan tindakan pendinginan eksternal, serupa dengan yang digunakan saat merawat seseorang dengan serangan panas.

    ***

    Itulah serba-serbi mengenai kondisi serotonin syndrome yang dapat membantu siapa saja, tidak terbatas pada petugas kesehatan, memahami lebih jauh mengenai kondisi ini. Tersebar luasnya informasi mengenai kondisi ini bisa membantu mereka, para penderita untuk segera keluar dari kondisi sulitnya.


    votre commentaire
  • Mengenal Metformin dan Peringatan Efek Samping Metformin

    Metformin adalah sebuah obat resep. Metformin hadir dalam bentuk tablet minum ataupun cairan yang digunakan untuk merawat kadar gula darah tinggi yang disebabkan oleh penyakit diabetes tipe 2. Obat ini digunakan untuk dikombinasikan dengan diet dan olahraga. Metformin juga dapat dikonsumsi sebagai bagian dari terapi kombinasi, dalam arti Anda perlu mengonsumsinya bersamaan dengan obat jenis lain. Efek samping metformin, terutama apabila Anda baru pertama kali mengonsumsinya, berkisar antara ringan hingga parah. Beberapa efek samping metformin tersebut di antaranya adalah asidosis laktat, anemia, dan hipoglikemia. 

    Peringatan penggunaan metformin

    Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko Anda menderita efek samping metformin seperti asidosis laktat. Apabila beberapa faktor berikut ini memengaruhi Anda, pastikan untuk mendiskusikan hal ini dengan dokter terlebih dahulu sebelum Anda mengonsumsi metformin. 

    • Gangguan ginjal

    Ginjal Anda membersihkan metformin dari dalam tubuh. Apabila ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik, Anda akan memiliki level metformin dalam angka yang tinggi di dalam sistem tubuh. Hal ini akan meningkatkan risiko asidosis laktat. Apabila Anda memiliki gangguan ginjal ringan atau sedang, dokter dapat memulai memberikan resep metformin dalam dosis yang lebih rendah. Sementara itu, apabila Anda memiliki gangguan ginjal parah atau berumur lebih dari 80 tahun, penggunaan metformin mungkin tidak tepat untuk Anda. Dokter biasanya akan menguji fungsi ginjal Anda terlebih dahulu sebelum meresepkan metformin. 

    • Gangguan jantung

    Apabila Anda memiliki kondisi kegagalan jantung akut atau baru-baru ini menderita serangan jantung, Anda tidak boleh mengonsumsi metformin. Jantun Anda mungkin tidak dapat mengirim cukup darah ke ginjal. Hal ini akan mencegah ginjal dalam membersihkan metformin dari dalam tubuh, sehingga dapat meningkatkan risiko asidosis laktat. 

    • Gangguan hati

    Anda juga tidak disarankan mengonsumsi metformin apabila memiliki gangguan kesehatan hati yang parah. Salah satu tugas hati adalah membersihkan asam laktat dari dalam tubuh. Gangguan kesehatan hati yang parah dapat menyebabkan penumpukan asam laktat, sehingga meningkatkan risiko asidosis laktat. Metformin juga dapat meningkatkan risiko serupa. Sehingga meminum metformin apabila Anda menderita gangguan kesehatan hati merupakan hal yang berbahaya. 

    • Konsumsi alkohol berlebih

    Meminum alkohol saat Anda berada dalam perawatan metformin dapat meningkatkan risiko hipoglikemia. Hal ini juga meningkatkan risiko asam laktat. Ini disebabkan karena alkohol dapat meningkatkan level asam laktat di dalam tubuh. 

    Anda dilarang mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak saat meminum metformin. Apabila Anda adalah seorang peminum alkohol, konsultasi dengan dokter dan tanyakan berapa banyak konsumsi alkohol yang aman saat dalam perawatan metformin. 

    • Prosedur operasi atau radiologi

    Apabila Anda berencana mendapatkan prosedur radiologi atau operasi yang menggunakan pengontras iodine, Anda harus berhenti mengonsumsi metformin sekitar 48 jam sebelum prosedur dilakukan. Prosedur ini dapat memperlambat proses pembersihan metformin dari dalam tubuh, sehingga dapat meningkatkan risiko asidosis laktat. Anda baru bisa mengonsumsi metformin kembali setelah prosedur dilakukan dan tes fungsi ginjal menunjukkan hasil yang normal. 

    Hal-hal tersebut di atas dapat meningkatkan risiko Anda untuk menderita efek samping metformin. Selain anemia, hipoglikemia, dan asidosis laktat, metformin juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain, membuat obat tersebut tidak bekerja dengan efektif dan atau meningkatkan efek samping tertentu. Sebelum mengonsumsi metformin, pastikan Anda memberitahu dokter tentang kondisi kesehatan yang dimiliki serta obat-obatan atau suplemen apa saja yang sedang Anda konsumsi.


    votre commentaire